Sabtu, 01 Agustus 2020

"Never Too Young to Become a Billionaire" - Yasa Singgih

Beberapa waktu lalu, Tanoto Foundation mengadakan kegiatan yang memberikan kami kesempatan untuk bertemu dengan beberapa orang hebat dalam sebuah webinar, salah satu yang menarik perhatian saya dan ingin saya bahas adalah Mas Yasa Singgih.

Yasa Paramita Singgih,  CEO Men’s Republic dan seseorang pemuda yang berhasil masuk ke dalam deretan nama 30 anak muda di Asia di bawah 30 tahun yang mampu memberi warna di bisnis e-commerce dan ritel versi Forbes.

Pada kesempatan ini, beliau bercerita tentang bagaimana usaha usaha yang beliau bangun hingga sampai pada titik ini.
"Saya tidak terlahir di keluarga yang sangat kaya, namun juga tidak berasal dari keluarga yang susah. Keluarga kami berkecukupan & sederhana. Tapi saya akui bahwa saya berasal dari keluarga yang menurut saya sangat kaya akan nilai nilai kehidupan."
Hal ini yang pertama kali disampaikan oleh Mas Yasa ketika webinar ini dimulai.

Mas Yasa sendiri sudah mulai mencoba untuk membangun bisnis, dengan tujuan ingin mendapatkan penghasilan sendiri dan memenuhi kebutuhan financial sendiri sejak usia 15 tahun. Dimulai dari menjadi seorang reseller barang barang di mangga dua pada berbagai platform, hingga pada akhirnya terjuan ke dunia bisnis sepatu pada saat beliau ada di jenjang kuliah.

Dari panjangnya perjalanan Mas Yasa, ada beberapa poin yang saya ambil dan saya garis bawahi sebagai catatan penting.

1. Berpendidikan
Mas Yasa mengungkapkan bahwa satu satunya cara untuk mengubah hidup seseorang adalah melalui pendidikan. Mas Yasa mengutarakan bahwa tidak semua orang lahir dengan previllege yang baik, sehingga pendidikan menjadi satu satunya jalan keluar bagi seseorang untuk mendapatkan hidup yang lebih baik lagi.

2. Prinsip
Mas Yasa mengutarakan bahwa ada prinsip prinsip yang harus kita pegang dan menjadi acuan bagi kita untuk menjadi lebih baik lagi. Dalam hal ini Mas Yasa mengatakan bahwa 3 prinsip yang ia pegang adalah Purpose, Grit, Value.

3. Bersykur.
"Don't take our Blessing for Granted" . Mas Yasa mengungkapkan jika tidak semua orang berada pada posisi kita, maka dari kita kita harus menghargai dan mensyukuri segala berkah yang ada pada diri kita.

4. Mengenali diri sendiri.
Mas Yasa menjelaskan bahwa mengenali diri sendiri menjadi penting bagi kita untuk bergerak ke depan. Apa yang kita inginkan, tujuan apa yang ingin kita capai, bagaiamana kita berdamai dengan masalah masalah dalam mencapai tujuan tersebut, semua hal itu menjadi penting bagi kita untuk terus dapat bergerak maju.


Dari beberapa poin yang saya dapatkan dari mas Yasa, ada banyak hal yang saya pelajari dan kemudian saya coba evaluasikan kepada diri saya sendiri.


Ikut Serta Dalam Mewujudkan SDGs

Menurut saya penting jika poin poin yang disampaikan Mas Yasa tadi diterapkan pada diri kita sendiri sebelum kita terjun dan mengambil peran dalam mewujudkan SDGs.
Saya sendiri saat ini sedang berjuang dalam menempuh pendidikan, untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Karena bagi saya, sebelum dapat berperan dan berdampak bagi orang lain, terlebih dahulu saya harus selesai dengan diri saya sendiri.

Dalam upaya meningkatkan pendidikan, saya aktif dalam berbagai kegiatan kegiatan di kampus ataupun menjadi volunter diluar dari akademik saya. Saya juga aktif mengikuti berbagai perlombaan relevan dengan program studi saya, dan juga aktif berada dalam komunitas yang menjadi wadah untuk menunjang kemampuan kemampuan saya.

Saya juga menerapkan prinsip prinsip dalam pengambilan keputusan dan tindakan saya, agar saya merasa bahwa jalan yang saya ambil dapat lebih teratur arahnya. Begitu juga saya terus mencoba mengenali diri saya sendiri, mengetahui apa yang saya butuhkan, apa yang menjadi tujuan saya, dan bagaimana saya dapat mengatasi permasalahan permasalahan yang muncul dalam perjalanan saya.

Hal tersebut semuanya demi mewujudkan kehidupan yang baik bagi saya, sehingga ketika saya sudah dapat hidup secara stabil, saya dapat mengambil langkah konkrit untuk mewujudkan tujuan tujuan SDGs bagi orang orang di sekitar saya, tanpa merasa terbebani dengan kebutuhan kebutuhan, kewajiban , dan masalah pribadi yang belum saya selesaikan dan berdamai dengan hal itu.

Sekian, sharing dan insight yang saya dapatkan dari Mas Yasa Singgih.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi yang membaca, dan Terimaa kasihhh ~

Minggu, 31 Maret 2019

Aplikasi Manajemen Basis Data


Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasionalyang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft WordMicrosoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafisyang intuitif sehingga memudahkan pengguna. ( Wikipedia )